BIMBINGAN BELAJAR
I.
Pendahuluan
A.
Latar Belakang Masalah
Bimbingan belajar merupakan bagian integral
dalam proses pendidikan
secara keseluruhan. Bimbingan sebagai bagian dari pendidikan memiliki
tujuan khusus, yaitu membantu individu mengembangkan dirinya secara
optimal sehingga ia dapat menemukan dirinya dan dapat mengadakan pilihan
keputusan dan penyesuaian diri secara efektif. Oleh sebab itu bimbingan
belajar wajib dilaksanakan bagi setiap sekolah dalam upaya mencapai
keberhasilan belajar siswa secara keseluruhan. Dalam kenyataannya, pada saat
siswa melakukan kegiatan belajar sebagai bagian proses pembelajaran banyak
timbul permasalahan.
secara keseluruhan. Bimbingan sebagai bagian dari pendidikan memiliki
tujuan khusus, yaitu membantu individu mengembangkan dirinya secara
optimal sehingga ia dapat menemukan dirinya dan dapat mengadakan pilihan
keputusan dan penyesuaian diri secara efektif. Oleh sebab itu bimbingan
belajar wajib dilaksanakan bagi setiap sekolah dalam upaya mencapai
keberhasilan belajar siswa secara keseluruhan. Dalam kenyataannya, pada saat
siswa melakukan kegiatan belajar sebagai bagian proses pembelajaran banyak
timbul permasalahan.
Dalam proses menjalani program pengajaran di
sekolah siswa tidak
jarang menghadapi kesulitan berupa keraguan memilih bidang studi yang
sesuai, memilih mata pelajaran yang cocok, memilih ekstrakurikuler, memilih
kegiatan-kegiatan non akademis yang
menunjang pendidikan, menyusun
jadwal kegiatan/ belajar menurut kebutuhannya
dan sebagainya. Pada
tahun terakhir mereka
dalam suatu sekolah seringkali menghadapi
kesulitan-kesulitan berupa konflik
dalam pilihan sekolah
lanjutan, memilih jenis-jenis
latihan atau keterampilan tertentu, dan memilih tempat “bimbingan tes’ yang memadai. Termasuk pula
dalam bagian ini adalah
kesukaran-kesukaran penguasaan bahan pelajaran yang semestinya digunakan untuk
menghadapi ujian akhir, timbulnya rasa penyesalan, tidak
siap ujian, dan
rasa tidak percaya
diri yang menyertai
masalah ini.
masalah ini.
Terkait
dengan beberapa permasalahan
tersebut, maka sekolah
mempunyai tanggung jawab untuk membantu permasalahan siswa dalam hal
belajar, agar mereka dapat berhasil dalam belajarnya. Karena bimbingan belajar sebagai salah satu usaha untuk membantu permasalahan siswa dalam hal belajar dilakukan dengan cara mengembangkan suasana belajar mengajar yang kondusif agar siswa terhindar dari kesulitan belajar. Para pembimbing membantu siswa dalam mengatasi kesulitan belajar, mengambangkan cara belajar yang efektif, membantu siswa agar sukses dalam belajar dan agar mampu menyesuaikan diri terhadap semua tuntutan program/ pendidikan. Dalam bimbingan belajar, para pembimbing berupaya memfasilitasi siswa dalam mencapai tujuan akademik yang diharapkan.
mempunyai tanggung jawab untuk membantu permasalahan siswa dalam hal
belajar, agar mereka dapat berhasil dalam belajarnya. Karena bimbingan belajar sebagai salah satu usaha untuk membantu permasalahan siswa dalam hal belajar dilakukan dengan cara mengembangkan suasana belajar mengajar yang kondusif agar siswa terhindar dari kesulitan belajar. Para pembimbing membantu siswa dalam mengatasi kesulitan belajar, mengambangkan cara belajar yang efektif, membantu siswa agar sukses dalam belajar dan agar mampu menyesuaikan diri terhadap semua tuntutan program/ pendidikan. Dalam bimbingan belajar, para pembimbing berupaya memfasilitasi siswa dalam mencapai tujuan akademik yang diharapkan.
Hal ini menunjukkan
betapa penting peranan guru dan pembimbing sekolah
dalam usaha membimbing
belajar siswa untuk
mengetahui permasalahan
dan penyebab terjadinya
masalah sampai pada
bagaimana mengatasi masalah
tersebut.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan
rumusan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari bimbingan belajar ?
2. Apa fungsi dari bimbingan belajar ?
3. Bagaimana langkah-langkah dalam pelaksanaan
bimbingan belajar ?
C. Tujuan
Penulisan
1.
Untuk
memahami pengertian bimbingan belajar.
2. Untuk memahami fungsi bimbingan belajar.
3. Untuk memahami langkah-langkah dalam
pelaksanaan bimbingan belajar .
II. Pembahasan
A.
Pengertian Bimbingan Belajar
Masalah belajar merupakan inti dari kegiatan
di sekolah. Sebab semua sekolah diperuntukkan bagi keberhasilan proses belajar
bagi setiap siswa yang sedang
studi di sekolah tersebut. Oleh
karena itu memberikan pelayanan atau bimbingan di sekolah berarti pula memberikan pelayanan belajar
bagi setiap siswa. Masalah belajar merupakan inti dari kegiatan di sekolah.
Sebab semua sekolah diperuntukkan bagi
keberhasilan proses belajar
bagi setiap siswa
yang sedang studi
di sekolah tersebut.
Bimbingan belajar merupakan salah satu bentuk layanan bimbingan
yang penting diselenggarakan di sekolah. Pengalaman menunjukkan bahwa
kegagalan-kegagalan yang dialami siswa dalam belajar tidak selalu
disebabakan oleh kebodohan atau rendahnya intelegensi. Sering kegagalan itu
terjadi disebabakan mereka tidak mendapat layanan bimbingan yang
memadai.[1]
yang penting diselenggarakan di sekolah. Pengalaman menunjukkan bahwa
kegagalan-kegagalan yang dialami siswa dalam belajar tidak selalu
disebabakan oleh kebodohan atau rendahnya intelegensi. Sering kegagalan itu
terjadi disebabakan mereka tidak mendapat layanan bimbingan yang
memadai.[1]
Dalam
bidang layanan bimbingan
belajar, yaitu untuk
membantu siswa mengembangkan
diri, sikap, dan kebiasaan belajar yang baik utuk menguasai pengetahuan dan keterampilan serta
menyiapkannya melanjutkan pendidikan
pada tingkat yang lebih tinggi.
Bimbingan
belajar terdiri dari :
1. Pengertian Bimbingan
Jika ditelaah dari berbagai sumber akan
dijumpai pengertian yang berbeda-beda
mengenai bimbingan, tergantung dari jenis sumbernya dan yang merumuskan pengertian
tersebut. Perbedaan tersebut
disebabkan kelainan pandanagn dan titik
tolak, tetapi perbedaan
tersebut hanyalah perbedaan tekanan
atau dari sudut mana melihatnya.
Berdasarkan pasal 27
Peraturan Pemerintah Nomor
29 dinyatakan bahwa :
“
Bimbingan merupakan bantuan
yang diberikan kepada
siswa dalam rangka upaya
menemukan pribadi, mengenali lingkungan, dan merencanakan masa depan”.[2]
Bimbingan dalam arti Bimbingan di sekolah
merupakan aspek program pendidikan yang berkenaan dengan bantuan terhadap para
siswa agar dapat menyesuaikan
diri dengan situasi
yang dihadapinya dan
untuk merencanakan masa
depannya sesuai dengan
minat, kemampuan, dan kebutuhan sosialnya.
Bimbingan dalam arti yang luas inheren
dengan pendidikan. Banyak ahli
yang sependapat bahwa pengertian tentang bimbingan pada pokoknya hampir bersesuaian satu sama lain. Terbukti
definisi-definisi bimbingan yang ada sekarang.
Untuk
memperoleh pemahaman tentang
bimbingan, akan dikemukakan beberapa definisi bimbingan oleh
beberapa ahli:
1. Harold Alberty: Bimbingan
di sekolah merupakan
aspek program
pendidikan yang berkenaan dengan bantuan terhadap para siswa agar
dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang dihadapinya dan untuk
merencanakan masa depanyan sesuai dengan minat, kemampuan, dan
kebutuhan sosialnya.
pendidikan yang berkenaan dengan bantuan terhadap para siswa agar
dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang dihadapinya dan untuk
merencanakan masa depanyan sesuai dengan minat, kemampuan, dan
kebutuhan sosialnya.
2. Chrisholm: Bimbingan ialah
penolong individu agar
dapat mengenal
dirinya dan supaya individu itu dapat mengenal serta dapat memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi di dalam kehidupannya.
dirinya dan supaya individu itu dapat mengenal serta dapat memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi di dalam kehidupannya.
3. Stikes & Dorcy: Bimbingan adalah suatu proses untuk menolong
individu
dan kelompok supaya individu itu dapat menyesuaikan diri dan
memecahkan masalah-masalahnya. Definisi ini menekankan pandangan
pribadi.
dan kelompok supaya individu itu dapat menyesuaikan diri dan
memecahkan masalah-masalahnya. Definisi ini menekankan pandangan
pribadi.
4. Stoops: Bimbingan adalah
suatu proses yang
terus-menerus untuk
membantu perkembangan individu dalam rangka mengembangkan.[3]
membantu perkembangan individu dalam rangka mengembangkan.[3]
Dari
keempat definisi di
atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa
bimbingan merupakan suatu proses memberi bantuan kepada individu agar
individu dapat mengenal dirinya dan dapat memecahkan masalah-masalah
hidupnya sendiri sehingga ia dapat menikmati hidup dengan bahagia.
bimbingan merupakan suatu proses memberi bantuan kepada individu agar
individu dapat mengenal dirinya dan dapat memecahkan masalah-masalah
hidupnya sendiri sehingga ia dapat menikmati hidup dengan bahagia.
2. Pengertian Belajar
Sebagaimana landasan pengertian
mengenai apa yang
dimaksud dengan belajar terlebih
dahulu akan dikemukakan beberapa definisi:
Menurut Slameto, belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.[4]
Muhibbin
Syah, M. ED.
dalam bukunya Psikologi
Belajar mengemukakan:
“Belajar merupakan tahapan perubahan tingkah
individu yang relatif menutup sebagai
hasil pengalaman dan
interaksi dengan lingkungan
yang melibatkan proses
kognitif.”[5]
Dari pengertian di atas dapat kita ambil suatu kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan belajar adalah suatu proses
perubahan tingkah laku yang terjadi dalam
diri seseorang karena
adanya usaha. Perubahan
itu dapat dinyatakan
sebagai suatu kecakapan,
suatu kebiasaan, sikap
pengertian pengetahuan
yang dapat mengubah situasi-situasi dalam hidupnya.
Berdasarkan dari definisi di atas yaitu
“Bimbingan dan Belajar”, maka dapatlah
disimpulkan bahwa bimbingan belajar itu adalah proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis
kepada individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan di
dalam belajarnya, untuk
mencapai kehidupan
yang tambah baik sesuai dengan cita- citanya.
Sedangkan menurut Dewa Ketut Sukardi dalam
bukunya yang berjudul
Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, bimbingan belajar diartikan sebagai
suatu proses pertolongan dari pembimbing kepada peserta didik dalam
memecahkan masalah belajar baik di sekolah maupun di luar sekolah, agar
peserta didik dapat menyesuaikan diri dalam belajarnya dan membentuk
kebiasaan belajar dengan sistematis dan konsisten agar dapat mencapai prestasi
semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan yang ada pada dirinya.[6]
Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, bimbingan belajar diartikan sebagai
suatu proses pertolongan dari pembimbing kepada peserta didik dalam
memecahkan masalah belajar baik di sekolah maupun di luar sekolah, agar
peserta didik dapat menyesuaikan diri dalam belajarnya dan membentuk
kebiasaan belajar dengan sistematis dan konsisten agar dapat mencapai prestasi
semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan yang ada pada dirinya.[6]
Belajar merupakan proses dari perkembangan
hidup manusia. Dengan belajar, manusia
melakukan
perubahan-peruibahan
kualitatif individual sehingga tingkah lakunya berkembang.
Semua aktivitas dan prestasi hidup tidak lain
adalah hasil dari belajar.
Kita pun hidup menurut hidup dan bekerja menurut apa yang telah kita pelajari.
Belajar itu bukan sekedar pengalaman, belajar adalah suatu suatu proses
dan bukan suatau hasil. Karena itu, belajar berlangsung secara aktif dan
intergratif dengan menggunakan berbagai bentuk perbuatan untuk mencapai
suatu tujuan.
Kita pun hidup menurut hidup dan bekerja menurut apa yang telah kita pelajari.
Belajar itu bukan sekedar pengalaman, belajar adalah suatu suatu proses
dan bukan suatau hasil. Karena itu, belajar berlangsung secara aktif dan
intergratif dengan menggunakan berbagai bentuk perbuatan untuk mencapai
suatu tujuan.
Jadi, bimbingan belajar ialah bimbingan dalam
hal menemukan cara
belajar yang tepat, dalam memilih program studi yang sesuai, dan dalam
mengatasi kesukaran - kesukaran yang timbul berkaiatn dengan tuntutan-tuntutan belajar di suatu institusi pendidikan.[7]
belajar yang tepat, dalam memilih program studi yang sesuai, dan dalam
mengatasi kesukaran - kesukaran yang timbul berkaiatn dengan tuntutan-tuntutan belajar di suatu institusi pendidikan.[7]
B. Tujuan
Bimbingan Belajar
Belajar merupakan inti kegiatan atau
pengajaran di sekolah, maka sudah
seharusnya siswa dibimbing agar mencapai tujuan belajar. Tujuan bimbingan belajar secara umum adalah membantu siswa agar mendapat penyesuaian yang baik dalam situasi belajar, sehingga dapat belajar dengan efisien sesuai kemampua yang dimilikinya, dan mencapai perkembangan yang optimal.
seharusnya siswa dibimbing agar mencapai tujuan belajar. Tujuan bimbingan belajar secara umum adalah membantu siswa agar mendapat penyesuaian yang baik dalam situasi belajar, sehingga dapat belajar dengan efisien sesuai kemampua yang dimilikinya, dan mencapai perkembangan yang optimal.
Untuk
lebih jelasnya tujuan
bimbingan belajar yaitu
adalah sebagai berikut:
a. Mencarikan cara-cara belajar yang efisien dan efektif bagi seorang
anak
atau kelompok anak
b. Menunjukan
cara-cara mempelajari sesuatu dan dalam menggunakan buku
pelajaran
c. Memberikan
informasi (saran dan petunjuk) bagaimana
memanfaatkan
perpustakaan
d. Membuat
tugas sekolah dan mempersiapkan diri dalam ulangan dan ujian
e. Memilih suatu bidang
mayor dan minor
sesuai dengan bakat,
minat,
kecerdasan, cita-cita dan kondisi fisik atau kesehatan
f. Menunjukkan cara -
cara menghadapi kesulitan
dalam bidang studi
tertentu
g. Menentukan
pembagian waktu dan perencanaan jadwal belajarnya
h. Memilih
pelajaran tambahan baik yang berhubungan dengan pelajaran di
sekolah maupun untuk
pengembangan bakat, kemampuan
yang ada
padanya.[8]
Sedangkan tujuan bimbingan pada sekolah
dasar adalah membantu siswa
dapat mencapai kemajuan belajar secara optimal, karena pada dasarnya sekolah
dasar merupkan penanaman bidang intelektual dan meletakkan faktor-faktor
dengan demikian tujuan bimbingan pada sekolah dasar membantu siswa agar
dapat:
dapat mencapai kemajuan belajar secara optimal, karena pada dasarnya sekolah
dasar merupkan penanaman bidang intelektual dan meletakkan faktor-faktor
dengan demikian tujuan bimbingan pada sekolah dasar membantu siswa agar
dapat:
a.
Menguasai bahan belajar tuntutan kurikulum.
b.
Membuat pilihan dan menentukan bahan belajar yang cocok.
c.
Memiliki sikap pandangan belajar yang mendukung.
d.
Mempunyai pola tingkah laku belajar yang mendukung.
e. Memilih teman
bergaul, dan membentuk
kelompok-kelompok belajar yang serasi.
f. Mengadakan penyesuaian sikap berkelompok yang
menunjang belajar.
g. Memecahkan masalah -masalah belajar yang
dihadapnya.[9]
Dengan adanya bimbingan belajar diharapkan
dapat menolong individu dalam membuat pilihan dan
menentukan sikap yang sesuai dengan bakat, minat, dan kesempatan yang ada dan sejalan dengan nilai-nilai sosialnya.
Berdasarkan atas tujuan bimbingan belajar
seperti yang telah dirinci di atas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan bimbingan belajar adalah untuk membantu murid-murid
dalam mengatasi masalah-masalahnya di dalam memasuki proses belajar dan situasi belajar yang dihadapinya.
C.
Fungsi Bimbingan Belajar
Secara
umum bimbingan berfungsi
untuk mengembangkan seoptimal mungkin dari semua
aspek pribadi siswa,
sehingga pada perkembangan berikutnya siswa itu dapat mencapai prestasi semaksimal
mungkin sesuai dengan bakat,
dan kemampuannya.
Romine,
1954 berpendapat bahwa fungsi bimbingan adalah sebagai
berikut:
a. Mengorientasikan para siswa kepada sekolah.
b. Memabantu
para siswa untuk merencanakan
pendidikannya di sekolah
menengah.
menengah.
c. Membantu para siswa untuk mengenal minat dan
kemampuan masing-
masing.
masing.
d. Mengorientasikan
para siswa ke arah dunia kerja.
e. Membantu para siswa untuk memecahkan masalah
hubungan antara siswa
perempuan dan siswa laki-laki.
perempuan dan siswa laki-laki.
f. Membantu para siswa berlatih menyelesaikan
tugas-tugas atau pekerjaan.[10]
Secara umum, fungsi bimbingan belajar dibagi
menjadi beberapa bagian
yaitu:
1. Fungsi Pemahaman
Fungsi
pemahaman artinya pemahaman
tentang diri siswa
beserta permasalahannya dan
pemahaman tentang lingkungan
tempat siswa tinggal, baik oleh
siswa sndiri maupun oleh pihak-pihak lain yang akan membantu.
2. Fungsi Pencegahan
Fungsi pencegahan didefinisikan sebagai upaya mempengaruhi dengan cara yang positif dan bijaksana. Definisi
tersebut memiliki maksud bahwa perhatian
terhadap lingkungan mendapat perhatian utama. Lingkungan yang baik akan memberikan pengarah yang positif
pula terhadap individu, demikian pula
sebaliknya.
Fungsi pengentasan dimaksudkan
adanya upaya pengentasan
melalui
pelayanan bimbingan dari masalah atau kesulitan yang sedang dihadapi.
pelayanan bimbingan dari masalah atau kesulitan yang sedang dihadapi.
4.
Fungsi Pemeliharaan
Fungsi pemeliharaan berarti memelihara segala
sesuatu yang baik yang ada
pada diri individu, baik hal itu merupakan pembawaan maupun hasilhasil perkembangan yang telah dicapai selama
ini.[11]
D.
Pelaksanaan Bimbingan di Sekolah
Secara umum bimbingan di sekolah terhadap anak
didik dilaksanakan untuk tujuan tertentu yang
ingin dicapai, sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh seseorang. Maka jenis-jenis bimbingan di sekolah adalah dapat
digolongkan atau dikelompokan
sebagai berikut:
a.
Bimbingan belajar atau pengajaran (instruction guidence)
b.
Bimbingan sosial (social guidence)
c.
Bimbingan masalah-masalah pribadi (personal guidence)
d.
Bimbingan karir (carcer guidence)
e.
Bimbingan dalam menggunakan waktu luang (leisure time guidence)[12]
Pelaksanaan
bimbingan dapat dilakukan
dalam bentuk bimbingan kelompok
dan bimbingan individual atau kedua bentuk itu dilaksanakan secara berurutan dan bervariasi. Bimbingan kelompok dilakukan terhadap kelompok
siswa yang terutama menemukan masalah
atau kesulitan yang
sama atau sejenis.
Pelaksanaannya dilakukan
bersama- sama di mana guru atau siswa lainnya bertindak sebagai pembimbing.
Bimbingan individual dilakukan secara perseorangan berdasarkan jenis masalah atau kesulitan dan keadaan pribadi
siswa dengan menyediakan waktu dan
tempat yang agak khusus.
Pada pelaksanaannya, langkah-langkah yang
ditempuh adalah sebagai berikut:
a.
Identifikasi kasus
b.
Diagnosa
c.
Prognosa
d.
Terapi
e.
Evaluasi dan follow up
Identifikasi kasus ialah usaha untuk
menemukan atau menentukan siswa
yang perlu mendapatkan bimbingan. Cara yang dapat ditempuh untuk mencapai
tujuan ini adalah dengan jalan analisis hasil belajar, karya tulis, observasi dan lain
-lain.[13]
yang perlu mendapatkan bimbingan. Cara yang dapat ditempuh untuk mencapai
tujuan ini adalah dengan jalan analisis hasil belajar, karya tulis, observasi dan lain
-lain.[13]
Diagnosa merupakan langkah-langkah menemukan
masalah. Berdasarkan langkah
kedua ini maka kita dapat menetapkan masalah dan penyebabnya. Cara yang dapat ditempuh dalam langkah ini adalah
dengan jalan analisis hasl belajar, angket wawancara dan sebagainya.
Prognosa merupakan usaha untuk menelaah atau
mengkaji masalah yang dihadapi seorang siswa, termasuk kemungkinan -kemungkinan
yang akan timbul jika
masalah itu dibiarkan atau jika masalah itu dibantu, serta memperkirakan teknik atau jenis bantuan yang akan diberikan
kepada siswa yang mengalami masalah
tersebut.
Terapi
merupakan usaha untuk melaksanakan bimbingan kepada siswa yang bermasalah, sesuai dengan ketentuan yang telah dirumuskan
pada langkah prognosa.
Evaluasi adalah langkah
untuk melihat dan
meninjau kembali hasil bimbingan yang telah
dilaksanakan.Langkah ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa
yang bersangkutan, sedangkan
follow up adalah
merupakan langah membantu
siswa kembali memecahkan masalah-masalah baru yang berkaiatan dengan masalah semula.
Keseluruhan langkah-langkah bimbingan di atas
harus dilaksanakan secara berurutan,
karena di antara satu dengan yang lain saling berkaiatan dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan.
Layanan
bimbingan belajar sendiri
dilaksanakan melalui tahap-tahap, yaitu :
a.
Pengenalan siswa yang mengalami masalah belajar
Di
sekolah, di samping
banyaknya siswa yang
berhasil secara gemilang dalam belajar, sering pula dijumpai adanya siswa yang
gagal, seperti nilai-nilai rapor yang rendah,
tidak naik kelas, tidak lulus ujain, dan
sebagainya.
Secara umum, siswa- siswa yang seperti itu
dapat dipandang sebagai
siswa- siswa yang mengalami masalah belajar. Secara lebih luas, masalah belajar tidak hanya terbatas pada contoh - contoh yang disebutkan itu. Masalah belajar memiliki bentuk yang banyak ragamnya, yang pada umumnya dapat digolongkan di atas.
siswa- siswa yang mengalami masalah belajar. Secara lebih luas, masalah belajar tidak hanya terbatas pada contoh - contoh yang disebutkan itu. Masalah belajar memiliki bentuk yang banyak ragamnya, yang pada umumnya dapat digolongkan di atas.
b. Pengungkapan sebab- sebab
timbulnya masalah belajar
1.
Keterlambatan akademik,
yaitu keadaan siswa yang diperkirakan memiliki
intelegensi yang cukup
tinggi, tetapi tidak
dapat memanfaatkannya secara optimal.
2. Ketercepatan dalam belajar, yaitu keadaan
siswa yang memiliki
bakat akademik yang cukup tinggi atau memiliki IQ atau
lebih, tetapi masih memerlukan tugas-tugas khusus untuk
memenuhi kebutuhan dan kemampuan belajarnya yang amat tinggi
itu.
bakat akademik yang cukup tinggi atau memiliki IQ atau
lebih, tetapi masih memerlukan tugas-tugas khusus untuk
memenuhi kebutuhan dan kemampuan belajarnya yang amat tinggi
itu.
3. Sangat lambat daalam belajar, yaitu keadaan
siswa yang memiliki
bakat akademik yang kurang memadai dan perlu dipertimbangkan
untuk mendapat pendidikan atau pengajaran khusus.
bakat akademik yang kurang memadai dan perlu dipertimbangkan
untuk mendapat pendidikan atau pengajaran khusus.
4. Kurang motivasi dalam belajar, yaitu keadaan siswa yang kurang
bersemangat dalam belajar, mereka seolah-olah tampak jera atau malas.
bersemangat dalam belajar, mereka seolah-olah tampak jera atau malas.
5.
Bersikap
dan berkebiasaan buruk dalam belajar, yaitu kondisi
siswa yang kegiatan atau erbuatan belajarnya sehari-hari , seperti
suka menunda-nunda tugas, mengulur-ulur waktu, membenci guru dan tidak mau bertanya untuk hal-hal yang tidak diketahuinya, dan sebagainya.
siswa yang kegiatan atau erbuatan belajarnya sehari-hari , seperti
suka menunda-nunda tugas, mengulur-ulur waktu, membenci guru dan tidak mau bertanya untuk hal-hal yang tidak diketahuinya, dan sebagainya.
c.
Pemberian bantuan pengentasan masalah belajar.
Siswa yang mengalami kesulitan belajar atau
masalah belajar seperti
diutarakan di depan perlu mendapat bantuan agar dapat mempengaruhi proses
perkembangan siswa. Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah dengan:
diutarakan di depan perlu mendapat bantuan agar dapat mempengaruhi proses
perkembangan siswa. Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah dengan:
1.
Pengajaran perbaikan
2.
Kegiatan
pengayaan
3.
Peningkatan
motivasi belajar
II. Penutup
A.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya maka dapat diambil
suatu kesimpulan bahwa bimbingan belajar merupakan suatu proses untuk membantu
peserta didik dalam menghadapi kesulitan dalam belajar atau memahami pelajaran
yang disampaikan oleh pengajar. Adapun fungsi dari bimbingan belajar adalah mengorientasikan para siswa kepada sekolah, membantu para siswa untuk merencanakan pendidikannya
di sekolah menengah, dan membantu para siswa untuk mengenal minat dan
kemampuan masing-masing, mengorientasikan para siswa ke arah dunia kerja, membantu para siswa untuk memecahkan masalah
hubungan antara siswa perempuan dan
siswa laki-laki dan membantu para
siswa berlatih menyelesaikan tugas-tugas atau pekerjaan.
Untuk
memberikan bimbingan belajar dapat ditempuh dengan beberapa langkah,
diantaranya :
1. Identifikasi
masalah siswa
2. Diagnosa
3. Prognosa
4. Pemberian
Bantuan
5. Follow
up (tindak lanjut)
Dengan langkah-langkah
tersebut maka bimbingan bisa dilaksanakan dengan lancar dan Insya Allah
menghasilkan hasil yang sesuai denga tujuan yang di harapkan.
B. Saran
Bimbingan belajar merupakan suatu cara untuk menghadapi peserta
didik yang mempunyai kekurangan dalam memahami materi dan dengan bimbingan
belajar dapat menghasilkan sisi positif kepada anak dalam belajarnya, sehingga
dalam mengadakan bimbingan yang memberikan bimbingan guru dan pembimbinga sekolah
seharusnya dengan rasa tanggung jawab dan kesungguhan dalam melaksanakan
bimbingan belajar kepada peserta didik dan selain dari pada itu harus sesuai
dengan program yang telah ditentukan oleh pihak sekolah, dan waktu yang
disediakan oleh pihak sekolah harus memadai dan mencukupi untuk mengadakan
bimbingan belajar tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu
& Rohani, Ahmad, Bimbingan dan
Konseling di Sekolah, Jakarta : Rineka Cipta, 1991
Hamalik, Oemar, Kurikulum
dan Pembelajaran, Jakarta : Bumi aksara, 2003
---------------------, Psikologi
Belajar & Mengajar, Bandung : Sinar Baru Algesindo, 2007
Priyatno, Dasar-dasar bimbingan
dan Konseling, Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2000
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor
yang Mempengaruhinya, Jakarta : Rineka Cipta, 2010
Soejanto,
Agoes, Bimbingan Ke arah Belajar yang
Efektif, Jakarta : Rineka Cipta, 1999
Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2007
Sukardi, Dewa Ketut, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Surabaya : Usaha Nasional, 1993
[3] Oemar Hamalik, Psikologi Belajar & Mengajar, (Bandung
: Sinar Baru Algesindo, 2007), hlm. 193
[4] Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta : Rineka
Cipta, 2010), hlm. 2
[6] Dewa Ketut Sukardi, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah,
(Surabaya: Usaha Nasional, 1993), hlm. 79
[7]
Dewa Ketut Sukardi, Psikologi
Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah, hlm. 40
[8]
Agoes Soejanto, Bimbingan Ke arah
Belajar yang Efektif, (Jakarta : Rineka Cipta, 1999), hlm. 72-80
[9]
Abu Ahmadi & Ahmad Rohani, Bimbingan
dan Konseling di Sekolah, (Jakarta : Rineka cipta, 1991), hlm. 131
[13]
Oemar Hamalik, Kurikulum dan
Pembelajaran, (Jakarta : Bumi aksara, 2003), hlm. 147
[14]
Priyatno Ermananti, Dasar-dasar
Bimbingan Belajar dan Konseling, hlm. 280
Papers Learn Guidance
Papers Learn Guidance
No comments:
Post a Comment